Adamas Belva Syah Devara menjadi bahan perbincangan di Twitter, menyusul pengunduran diri bos Ruangguru dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kata kunci Belva dan #Belvadevara masuk dalam trending topic Twitter Indonesia .
Keputusan Belva untuk mundur tersebut menuai pro dan kontra di Twitter. Sebagian memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh CEO Ruangguru atas pengunduran dirinya, sebagian lain justru menilai Belva mundur di momen yang ‘tepat’ sebab perusahaannya kini telah meraih keuntungan dari program pelatihan online Kartu Prakerja.
Perlu diketahui, salah satu dari delapan perusahaan yang dilibatkan memberi pelatihan online dalam program Kartu Prakerja adalah Skill Academy yang masih bagian dari Ruangguru yang digagas Belva Devara.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mempertanyakan maksud dari keputusan Belva Devara untuk mundur dari Stafsus Presiden, namun proyek besar prakerja tetap berjalan.
Mundur terus proyek jalan terus, apa yg anda mau ajarkan? Proyek besar jauh lbh penting dari tugas negara? Atau memang selama ini anda anggap posisi stafsus ini kerja sambilan?— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) April 21, 2020
“Mundur terus proyek jalan terus, apa yang anda mau ajarkan? Proyek besar jauh lebih penting dari tugas negara? Atau memang selama ini anda anggap posisi stafsus ini kerja sambilan?,” cuit Yunarto dalam Twitter pribadinya.
Cuitan Yunarto ini banyak dikomentari oleh pengguna Twitter lainnya, nampak mereka terbagi menjadi dua bagian antara setuju dan mendesak proyek Ruangguru dihentikan.
Sejumlah warganet memuji langkah Belva untuk mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden guna menghindari polemik mengenai dugaan adanya konflik kepentingan antara posisinya sebagai stafsus dan CEO.
Mereka mengatakan pengunduran Belva tidak semestinya dipermasalahkan karena ia telah memberikan kontribusi.
Warganet menganggap Ruangguru berkompeten dan layak dijadikan mitra prakerja
Lah nyinyir banget? Ruang guru memang berkompeten kok sbg mitra prakerja, seandainya belva bukan stafsus juga RG layak untuk ditunjuk sbg mitra.
Kalau anda sendiri mau mengajarkan apa? Mendiskreditkan anak muda yg punya keinginan utk berkontribusi?— Chill baby chill ? (@fffunila) April 21, 2020
Sebagian warganet lain mendesak agar program pelatihan online dalam Kartu Prakerja tidak boleh jalan terus.
Mereka beranggapan program pelatihan melalui Kartu Prakerja dilanjutkan, sama saja artinya memberikan keuntungan pada perusahaan milik Belva, yakni Ruangguru.
Keputusan Belva tersebut juga disoroti oleh tokoh publik yakni Tompi, menurutnya keputusan CEO Ruangguru untuk mundur merupakan langkah yang baik. Akan tetapi melepaskan proyek menjadi sebuah kesempatan untuk memperbaiki nama baik.
Staf Khusus Presiden Joko Widodo (stafsus Jokowi) Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari jabatannya.
Belva mengatakan tidak ingin ada polemik berkepanjangan mengenai dugaan konflik kepentingan Ruangguru dengan Kartu Prakerja.
“Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020,” tulis Belva pada Selasa (21/4).
Dear @AdamasBelva , mundur adalah langkah baik, namun melepas proyeknya adalah langkah yg akan menyelamatkan nama baik.— dr tompi spBP (@dr_tompi) April 21, 2020
Belva mengatakan bahwa tidak ada konflik kepentingan yang menyebabkan Ruangguru terpilih sebagai mitra pemerintah pada program Kartu Prakerja.