Hati-hati Puasa Saat Hamil Muda, Dokter Ungkap Sebabnya

puasa saat hamil muda

Hati-hati Puasa Saat Hamil Muda, Dokter Ungkap Sebabnya

Puasa adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam yang sudah baligh dan dalam kondisi sehat. Namun, bagi sebagian wanita yang tengah hamil, puasa bisa menimbulkan tantangan tersendiri. Terutama bagi mereka yang hamil muda, puasa bisa memberikan dampak yang cukup besar terhadap kesehatan ibu dan janin. Para dokter mengingatkan agar wanita hamil muda berhati-hati dalam menjalankan puasa, karena ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan selama berpuasa.

Dampak Puasa pada Kehamilan Muda

Pada masa kehamilan awal, tubuh wanita sedang beradaptasi dengan perubahan hormonal dan fisik yang cukup signifikan. Sistem tubuh yang sedang dalam fase penyesuaian ini membutuhkan asupan gizi yang optimal agar perkembangan janin berjalan lancar. Puasa yang dilakukan tanpa persiapan atau perhatian yang cukup bisa menimbulkan beberapa risiko, baik bagi ibu hamil maupun janin yang sedang berkembang.

Dehidrasi

Dehidrasi menjadi salah satu masalah utama yang bisa muncul saat ibu hamil menjalankan puasa, terutama pada trimester pertama. Pada fase awal kehamilan, tubuh wanita hamil membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung proses metabolisme dan perkembangan janin. Selain itu, banyak wanita hamil muda yang sering mengalami mual dan muntah, yang bisa memperburuk dehidrasi. Dehidrasi dapat berisiko menyebabkan penurunan volume darah, kelelahan, dan bisa berdampak pada kesehatan janin, bahkan berpotensi menyebabkan keguguran pada kondisi yang sangat parah.

Kekurangan Nutrisi

Nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung perkembangan janin yang sehat. Pada saat berpuasa, terutama jika tidak diatur dengan baik, asupan makanan bisa terbatas. Kekurangan vitamin dan mineral yang diperlukan, seperti asam folat, zat besi, dan kalsium, dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bayi dengan berat badan rendah. Selain itu, kekurangan gizi juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa lelah, pusing, dan mudah terserang penyakit.

Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah)

Selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan untuk waktu yang cukup lama, sehingga kadar gula darah bisa menurun. Bagi wanita hamil muda yang sedang mengalami mual atau muntah, penurunan kadar gula darah bisa lebih cepat terjadi. Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah bisa menyebabkan pusing, lemas, bahkan pingsan. Ini tentu saja tidak hanya berbahaya bagi ibu, tetapi juga berisiko bagi kesehatan janin yang membutuhkan kadar glukosa yang stabil untuk berkembang.

Meningkatkan Risiko Stres pada Janin

Puasa yang berlangsung dalam waktu yang lama, tanpa pola makan yang teratur, bisa menyebabkan stres pada tubuh, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu hamil. Stres pada ibu hamil bisa memengaruhi kadar hormon kortisol, yang jika dibiarkan berlarut-larut, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Janin yang terpapar tingkat stres yang tinggi dapat berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif.

Apa Kata Dokter?

Dokter kandungan seringkali menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara menjalankan ibadah dan menjaga kesehatan selama kehamilan, terutama pada trimester pertama yang rentan. “Pada awal kehamilan, tubuh memerlukan banyak energi dan nutrisi untuk mendukung perkembangan janin,” kata Dr. Ahmad, seorang dokter kandungan. “Jika ibu hamil merasa tidak nyaman atau terpaksa melewatkan waktu makan dan minum yang cukup selama puasa, maka sangat di anjurkan untuk tidak berpuasa demi kesehatan ibu dan janin.”

Namun, jika seorang wanita hamil tetap ingin berpuasa, ada beberapa tips yang bisa di lakukan untuk menjaga kesehatan selama berpuasa, antara lain:

  • Konsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka. Pilih makanan yang mengandung protein, serat, dan vitamin, serta banyak minum air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.
  • Perhatikan kebutuhan cairan. Pastikan untuk minum cukup air sepanjang malam setelah berbuka puasa hingga menjelang sahur untuk menghindari dehidrasi.
  • Dengarkan tubuh Anda. Jika merasa lelah, pusing, atau ada tanda-tanda dehidrasi atau kekurangan gizi, lebih baik menghentikan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
  • Konsultasikan dengan dokter. Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan guna memastikan apakah kondisi Anda memungkinkan untuk berpuasa.

Baca juga: Honri Boma Si ‘Alphard Mini’ Dijual di Indonesia, Harga Rp199 Juta

Puasa saat hamil muda memang bisa berisiko, terutama bagi mereka yang tidak mempersiapkan tubuh dengan baik. Ibu hamil perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi dan cairan yang cukup agar kesehatan tubuh dan perkembangan janin tetap terjaga. Jika merasa tidak nyaman atau ada kekhawatiran terhadap kesehatan, lebih baik untuk menunda puasa atau berbuka lebih awal. Ingat, kesehatan ibu dan janin adalah yang utama. Berpuasa dengan bijak dan konsultasi dengan dokter adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara ibadah dan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *